By:
Balqis Nuha Shabira
Gara
– Gara Zahra
Aku
berjalan sambil memegang tas dengan langkah tergesa – gesa menuju kelas V Jeddah. V Jeddah itu adalah kelasku yang
berada disebelah IV Riyadh.
“
Dila, kenapa kamu terlambat? “ Tanya Pak Farid tegas. Pak Farid adalah guru
yang paling tegas di sekolahku, dia sangat ditakuti semua murid termasuk aku.
“
Sudah, cepat duduk, sekali lagi kamu telambat, akan dihukum keliling lapangan
“, kata Pak Farid.
Aku
berjalan menuju tempat dudukku. Tapi, belum sampai ke tempat duduk, ada yang
menyandung kakiku dan akhirnya aku pun terjatuh.
“
Ha, ha, ha, makanya kalau jalan liat – liat dong “, ejek Zahra.
“
Huh, kan aku sudah lihat, kamu aja yang sengaja “ kataku sambil berteriak.
“
Maca cih “, kata Zahra sok imut.
“
Jangan sok imut deh, lebay amat “, kataku ketus.
“
Sudah – sudah, kalian ini bikin rusuh ya! Bapak kasih hukuman buat kalian. Dila, kamu Bapak
hukum keliling lapangan 5 kali, dan kamu Zahra, Bapak hukum membersihkan 10 WC
yang ada di sekolah kita sampai bersih “, kata Pak Farid memberi hukuman.
Aku
dan Zahra berjalan keluar kelas dan menjalankan hukuman masing – masing.
Lapangan disekolahku luas sekali, luasnya kira – kira 1 Km.
“
Hosh, hosh, hosh, capek sekali sampai – sampai rasanya ingin pingsan. Huh, gara
– gara Zahra, aku jadi dihukum deh “, kataku pada diri sendiri. Kalau saja aku
tidak terlambat, ceritanya tidak mungkin begini. Berarti untuk selanjutnya, aku
harus lebih awal mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah.
Aku
lihat, anak – anak banyak keluar kelas, tenyata ini sudah waktunya istirahat. Aku
berlari menuju kelasku untuk mengambil air minumku. Setelah sampai di kelas,
aku berjalan ketempat dudukku dan meraih botol berwarna hijau tosca. Aku
meminum air yang ada didalam botol itu hingga setengah. Setelah itu, aku pergi
ke kantin tempat sahabatku berada. Oh iya, nama sahabatku itu Aliya, Ira, Lina,
dan Rana.
Sesampainya
di kantin, aku memesan bakso dan milkshake rasa strawberi, setelah itu aku
menghampiri meja sahabatku Setelah sampai disana, aku duduk dan bercanda
bersama sahabatku sambil makan.
Tet!
Teet! Teeet! Bel tanda istirahat selesai berbunyi sangat nyaring.
Semua
murid termasuk aku dan sahabatku berlarian menuju kelas masing – masing.
Sesampainya di kelas, kami duduk dibangku masing – masing. Tidak lama kemudian,
Bu Sahlah masuk ke kelas dan memulai pelajaran bahasa inggris. Kami
memperhatikan pelajaran dengan serius.
Tet!
Teet! Teeet! Tidak terasa bel tanda pulang berbunyi.aku dan murid – murid
lainnya berhamburan keluar kelas dan menuju jemputan masing – masing. Aku
melihat mobilku yang berwarna silver dengan nomor polisi BP 3005 BS didepan
gerbang, aku menghampiri mobilku dan
memasukinya. Tidak lama kemudian, terdengar mesin mobil dinyalakan. Waktu yang
dibutuhkan untuk sampai di rumahku sekitar 1 jam.
Sebenarnya,
tentang kejadian tadi itu, aku kapok deh disuruh keliling lapangan, lain kali
aku tidak mau cari gara – gara lagi deh sama Zahra. Oh iya, aku baru ingat sekarang, kalau Zahra
itu suka cari gara – gara sama orang yang tidak pendiam seperti aku ini, He,
he, he. Sudah dulu ya, aku capek nih.